Bagianterluar dari insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Yang melakukan pembuahan di luar disebut ovipar. Jenis ovipar mengeluarkan telur dari dalam tubuh untuk dibuahi oleh jantan. Darah sendiri merupakan Suatu fluida (plasma) tempat bbrp bahan terlarut dan tempat

Secara umum geosfer merupakan lapisan bumi yang terletak pada permukaan atau di bawahnya yang berpengaruh terhadap kehidupan di bumi baik secara langsung maupun tidak langsung. Geosfer juga sering dianggap sebagai bagian dari sistem bumi yang meliputi bagian dalam bumi seperti mineral, bebatuan, bentang alam, serta proses-proses yang membentuk lain dari geosfer adalah suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi di permukaan bumi. Hal tersebut meliputi lapisan atmosfer, litosfer, biosfer, hidrosfer, serta antroposfer. Geosfer berasal dari kata geo yang berarti wilayah serta spere yang berarti yang menanungi atau yang memiliki beberapa lapisan utama, yaitu Barisfer- Merupakan lapisan inti bumi berupa bahan padat yang terdiri dari lapisan nikel dan ferum besi lapisan nife. Barisfer memiliki jari-jari sekitar antara lapisan asthenosfer mautle- Merupakan lapisan bumi yang terletak di atas lapisan nife dan memiliki tebal sekitar km. Lapisan ini terdiri dari bahan cair yang memiliki suhu tinggi dan berpijar dengan berat jenis sekitar 5 gr/ Merupakan lapisan terluar dari kulit bumi yang terletak di atas lapisan antara yang memiliki ketebalan sekitar km dengan rata-rata berat jenis 2,8 gr/ bumi lapisan utama, bumi juga memiliki unsur-unsur geosfer yang membantu geosfer untuk melindungi bumi. Berikut adalah penjelasan mengenai unsur-unsur geosfer 1. LitosferLitosfer merupakan bagian bumi yang terluar, atau biasa disebut sebagai kulit bumi. Pengertian lain dari bagian bumi ini adalah bagian terluar dari lapisan kerak bumi berupa batuan. Batuan di sini sebenarnya bukan saja berupa benda keras seperti batu yang biasa kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, akan tetapi bisa dalam bentuk tanah liat, pasir, kerikil, abu gunung berapi, dan lain sebagainya. Adapun batuan pembentuk lithosfer tersebut adalah a. Batuan bekuBatuan beku dalam seperti batu granitBatuan beku luar seperti batu Batuan sedimenBatuan sedimen klastik yang berupa campuran batuan beku yang hancur. Seperti batu pasir, breksi, serta konglomeratBatuan sedimen kimiawi yang berupa endapan dari suatu proses pelarutan seperti batu kapur serta batu sedimen organik yang terjadi akibat adanya endapan dari sisa-sisa tumbuhan serta hewan yang ada di laut. Contohnya batu koral, batu gampingc. Batuan metamorfBatuan metamorf merupakan batuan yang mengalami perubahan bentuk. Misalnya batu marmer yang terjadi akibat perubahan dari batu kapur kalsit.Litosfer berasal dari bahasa Yunani lithos yang berarti berbatu, serta spere yang berarti lapisan. Pada dasarnya kulit bumi memiliki ketebalan yang tidak merata, misalnya daratan memiliki kulit bumi yang lebih tebal daripada daerah di bawah samudra. Lapisan Litosfer memiliki rata-rata ketebalan mencapai 30 km dan ia sering disebut dengan lapisan silikat, karena lapisan bumi ini terdiri atas senyawa kimia yang sarat akan kandungan terdiri atas dua bagian, yaitu Lithosfer bagian atas yang berupa daratan dengan luasan mencapai 1/3 bagian atau sebesar 35%.Lithosfer bagian bawah yang berupa lautan dengan luasan mencapai 2/3 bagian atau sekitar 65%.Berdasarkan jenis logam penyusunnya, lithosfer juga terbagi menjadi 2 bagian, yaitu 1. Lapisan Sial Silisium AlumuniumMerupakan lapisan kulit bumi yang terdiri atas logam alumunium serta silisium. Di lapisan ini terdapat batuan sedimen, batuan granit, dan lain sebagainya. Lapisan sial sering disebut sebagai lapisan kerak yang memiliki karakteristik yang padat serta terdapat batu-batu yang bertebaran di Lapisan Sima silisium magnesiumMerupakan lapisan kulit bumi yang tersusun dari logan silisium SiO2 serta magnesium MgO yang memiliki berat jenis yang lebih besar daripada lapisan sial, karena lapisan ini mengandung besi serta magnesium mineral ferro magnesium serta batuan basalt. Lapisan sima memiliki karakteristik yang elastis dengan rata-rata ketebalan 65 adalah salah satu bagian bumi yang dapat memberikan pengaruh bagi kehidupan di bumi secara langsung. Adapun manfaat dari lapisan ini adalah Lithosfer bagian atas merupakan tempat bagi manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, serta organisme lainnya untuk manusia dan makhluk hidup yang lain dalam melakukan aktivitasKandungan bahan mineral atau bahan tambang seperti minyak bumi, batu bara, emas, nikel, gas, timah dan juga besi yang ada di bagian bawah lithosfer yang sangat bermanfaat bagi Atmosfer Permukaan bumi maupun planet-planet yang lain diselimuti oleh suatu lapisan gas yang disebut atmosfer yang membentang mulai dari permukaan bumi hingga jauh ke luar angkasa. Gas yang membentuk lapisan atmosfer adalah udara yang merupakan kombinasi atau percampuran berbagai macam unsur seperti Nitrogen N2 sebesar 78%Oksigen O2 sebesar 21%Argon Ar sebesar 1%Air H2O sebesar 0 hingga 7%Ozon O sebesar 0 hingga 0,01%Karcondioksida CO2 sebesar 0,01 hingga 0,1%Gejala yang terdapat di lapisan ini terdiri dari berbagai macam unsur cuaca seperti angin, suhu, awan, hujan, kelembaban udara, serta atmosfer antara lain adalah 1. TroposferMerupakan lapisan atmosfer terdekat dari bumi. Lapisan ini terletak pada level terendah, yaitu pada ketinggian antara 0 hingga 15 km. Lapisan troposfer memiliki kombinasi gas yang dianggap paling baik untuk mendukung kehidupan di bumi, lebih dari 80% kandungan gas atmosfer terdapat di lapisan ini. Suhu pada lapisan troposfer berkisar antara 17 hingga 52° Celcius. Di lapisan ini, kita dapat merasakan berbagai macam peristiwa cuaca seperti hujan, musim dingin, kemarau, musim salju, dan lain StratosferLapisan stratosfer terletak di atas lapisan troposfer, yaitu pada ketinggian 15 hingga 40 km. Antara troposfer dan stratosfer terdapat sebuah lapisan yang membatasi antara kedua lapisan atmosfer tersebut, yaitu bagian paling bawah lapisan stratosfer memiliki suhu yang relatif stabil, namun suhu di lapisan ini bisa menjadi sangat dingin yaitu sekitar -70°F atau sekitar -57°C. Pola suhu di lapisan stratosfer dari bagian tengah ke atas akan mengalami perubahan, yaitu semakin bertambah ketinggiannya maka suhu akan semakin meningkat. Hal ini terjadi karena semakin bertambah ketinggian lapisan, maka konsentrasi ozon akan bertambah. Pada ketinggian 40 km, suhu bisa mencapai 18° fenomena bisa terjadi di lapisan atmosfer ini seperti Pola aliran angin relatif teratur dengan hembusan angin yang sangat ruang untuk lalulintas udara seperti muncul awan jenis cirusPemblokiran sinar ultraviolet oleh lapisan MesosferLapisan ini terletak di atas lapisan stratosfer, yaitu 25 mill atau sekitar 40 km dari permukaan bumi, dimana sebelum lapisan ini terdapat suatu lapisan yang menjadi pemisah antara stratosfer dan mesosfer yang dinamakan lapisan ini, suhu dapat kembali mengalami penurunan terutama pada saat ketinggian semakin bertambah. Pada ketinggian sekitar 81 km dari permukaan bumi, suhu bisa mencapai -143° memiliki tingkat suhu yang sangat rendah dan dingin, ini dapat menimbulkan fenomena seperti timbulnya awan yang terbentuk dari kristal-kristal es awan noctilucent.4. ThermosferLapisan ini terletak di atas lapisan mesosfer, yaitu pada ketinggian 75 hingga 650 km di atas permukaan bumi, dan ketinggian 81 km merupakan transisi antara mesosfer ke lapisan ini terjadi perubahan suhu yang sangat signifikan dimana temperature udara mengalami peningkatan yang cukup tinggi yaitu sekitar 1982°C. Perubahan tersebut disebabkan oleh adanya serapan radiasi sinar ultra radiasi sinar ultraviolet dapat menyebabkan timbulnya reaksi kimia yang membentuk lapisan ionosfer, yaitu lapisan yang bermuatan listrik serta dapat memancarkan gelombang IonosferLapisan ini terbentuk dari reaksi kimia dari radiasi sinar ultraviolet. Lapisan ini mempunyai ketebalan antara 50 hingga 100 km. Ionosfer menjadi lapisan pelindung bumi dari berbagai benda sistem tata surya luar angkasa seperti batu meteor. Selain itu, lapisan ini juga menjadi tempat terjadinya fenomena aurora yang juga dikenal dengan sebutan cahaya utara atau cahaya selatan. Ionosfer dibagi menjadi 3 lapisan, yaitu Lapisan ozon yang terletak antara 80 – 150 km. Suhu udara di lapisan ini berkisar antara -70°C hingga +50° udara F yang terletak antara 150 – 400 kmLapisan udara atom yang terletak antara 400 – 800 km. Suhu udara di lapisan ini bisa mencapai 1200°C, karena lapisan ini menerima panas langsung dari EksosferIni merupakan lapisan terluar dari atmosfer bumi. Lapisan ini memiliki ketebalan yang berkisar antara 500 hingga 700 km, dimana suhunya bisa mencapai -57°C. Salah satu fenomena yang terjadi pada lapisan ini adalah terjadinya cahaya zodiakal, yaitu refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu HidrosferMerupakan bagian dari permukaan bumi yang terdiri dari lapisan air. Hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air serta spere yang berarti lapisan. Beberapa element dari hidrosfer bumi antara lain adalah sungai, danau, laut, gletser, air tanah, serta uap air yang berada di lapisan memiliki siklus yang dinamakan sebagai siklus hidrologi, dimana ada 3 jenis siklus hidrologi, yaitu Siklus pendek, dimana air laut mengalami proses penguapan menjadi uap air yang nantinya akan mengalami proses terjadinya hujan kondensasi menjadi awan. Melalui sebuah proses, awan akan diubah menjadi embun atau air hujan yang pada akhirnya akan kembali ke sedang, dimana uap air yang berasal dari proses penguapan air laut akan menuju daratan oleh bantuan angin. Uap air tersebut nantinya akan berubah menjadi awan yang selanjutnya akan kembali ke daratan dalam bentuk air hujan. Air hujan tersebut pada akhirnya akan kembali ke lautan melalui aliran sungai dan yang panjang, dimana uap air dari lautan akan dibawa ke daratan oleh perantara angin. Di ketinggian tertentu, uap tersebut akan mengalami proses pendinginan hingga mencapai titik beku yang mengakibatkan timbulnya awan dengan kandungan kristal es yang nantinya akan kembali ke bumi dalam jenis-jenis hujan dalam bentuk es atau salju di daerah pegunungan. Es tersebut nantinya akan mengalir dalam bentuk gletser menuju ke lautan BiosferSecara harfiah, biosfer merupakan bagian bumi terluar yang mencakup daratan, air, serta udara yang menjadi faktor pendukung utama dari keberlangsungan kehidupan serta proses biotik. Sedangkan menurut geofisiologi, biosfer merupakan sistem ekologi global yang menyatukan seluruh makhluk hidup serta hubungan yang terjadi di antara mereka termasuk interaksinya terhadap unsur litosfer, hidrosfer, dan atmosfer bumi. Beberapa anggapan telah menyatakan bahwa biosfer telah berlangsung sekitar 3,5 milyar tahun dari 4,5 milyar tahun usia bumi. Jadi, selisih antara usia bumi denagn berlangsungnya proses biosfer adalah sekitar 1 milyar tahun AntroposferAntroposfer merupakan bagian dari permukaan bumi yang menjadi tempat hidup bagi manusia. Antroposfer berasal dari kata antropos yang berarti manusia, dan spaira yang berarti lingkungan. Dengan kata lain, antroposfer merupakan bagian dari geosfer yang menjadi tempat hidup bagi manusia serta memiliki fungsi lingkungan hidup bagi manusia. Contoh dari antroposfer adalah wilayah pedesaan, wilayah perkotaan, lokasi pemukiman, dan lain diatas adalah penjelasan mengenai unsur-unsur geosfer beserta pengertian dan dampak yang terjadi di bumi. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan juga artikel lainnya mengenai ilmu geografi yang lainnya manfaat pantaimanfaat pasang surut air lautmanfaat sumur resapan

Perwilayahanadalah proses pengelompokkan wilayah berdasarkan ciri kesamaan atas dasar fisik dan sosial.Metode perwilayahan di antaranya sebagai berikut. Penyamarataan wilayah (generalisasi regional) adalah suatu proses/usaha untuk membagi permukaan bumi atau bagian dari permukaan bumi tertentu menjadi beberapa bagian dengan cara mengubah atau menghilangkan faktor-faktor tertentu dalam
Objek penelitian sering juga disebut dengan suatu hal yang akan dianalisis, diriset, dan diteliti. Sebutan itu dapat muncul karena suatu hal yang akan diteliti memiliki makna yang sama dengan objek penelitian. Objek penelitian itu sendiri bisa berupa suatu karya dan bisa juga suatu peristiwa yang terjadi, bahkan bisa berupa hasil wawancara atau survei. Menentukan objek yang tepat dalam suatu riset juga akan turut membantu melancarkan kegiatan riset tersebut. Selain itu, objek penelitian yang tepat juga bisa menghasilkan penelitian atau hasil riset yang sangat baik dan bermanfaat bagi pembaca. Namun, dalam menentukan objek penelitian tetap harus menyesuaikan dengan kebutuhan peneliti. Di Indonesia, sebagian besar didominasi oleh penelitian atau riset dilakukan oleh para dosen, tetapi sebagian kecil juga sudah ada yang melakukan penelitian atau riset. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa penelitian seringnya dilakukan pada jenjang pendidikan Perguruan Tinggi. Dalam menentukan objek, seorang peneliti harus mengenal juga tentang pengertian dari objek tersebut. Lalu, sudahkah kamu memahami tentang bagaimana caranya menentukan suatu objek dalam kegiatan riset? Simak penjelasan lebih lengkapnya mengenai objek penelitian sebagai berikut. Pengertian Objek Penelitian Menurut Ahli1. Sugiyono 2014 202. Supriati 2012 383. Iwan Satibi 2017 744. Suharsimi Arikunto 2010 29Macam-Macam Objek Penelitian1. Objek Penelitian Primer2. Objek Penelitian SekunderPrinsip Objek Penelitian1. Identitas Digital2. Agregasi Data3. AnotasiCara Menentukan Objek Penelitian1. Spesifik2. Terukur3. Hal yang Dapat Dicapai4. Realistis5. Jangka WaktuBuku-Buku Terkait1. Metode Penelitian Kuantitatif, Pengembangan Hipotesis dan Pengujiannya Menggunakan SmartPLS2. Metode Penelitian Terpadu Sistem Informasi3. Penelitian Kuantitatif Metodologi Desain Analisis Data4. Metodologi Penelitian Lengkap, Praktis, dan Mudah Dipahami5. Belajar Mudah Metodologi PenelitianBuku Terkait Sejarah IndonesiaMateri Terkait Sejarah Indonesia Pengertian Objek Penelitian Menurut Ahli Hal pertama yang perlu dipahami mengenai objek penelitian adalah pada pengertiannya. Dengan memahami pengertian objek penelitian, maka akan lebih mudah dalam menentukan objek penelitian. Adapun pengertian mengenai suatu objek penelitian ini kemudian disampaikan oleh sejumlah ahli dan berikut beberapa diantaranya. 1. Sugiyono 2014 20 Pendapat pertama mengenai pengertian objek penelitian yang digunakan dalam suatu riset disampaikan oleh Sugiyono. Sugiyono menjelaskan bahwa suatu objek penelitian di dalam riset adalah suatu atribut atau sifat dan nilai dari orang, objek atau kegiatan dengan suatu variasi tertentu dan ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari serta ditarik kesimpulan. Objek penelitian dalam suatu riset sendiri dapat berupa sifat dari seseorang ataupun sekelompok orang. Kemudian ditemukan masalah atau pandangan dari kelompok orang yang perlu diteliti lebih mendalam. Dari masalah yang telah ditemukan itu, kemudian dicari penyebabnya atau untuk ditemukan saran dari permasalahan yang mereka hadapi. Variasi mengenai suatu objek di dalam riset disusun dan ditetapkan secara pribadi oleh para peneliti. Tujuan dari penyusunan objek penelitian supaya penelitian dapat dilakukan dengan lebih berfokus pada satu masalah. Dengan begitu, penelitian dapat dilakukan dengan lebih detail dan lebih kompleks karena hanya berfokus pada satu objek penelitian saja. 2. Supriati 2012 38 Sementara pendapat kedua mengenai pengertian objek penelitian ini disampaikan oleh Supriati. Supriati sendiri beranggapan bahwa objek penelitian adalah variabel yang akan diriset atau diteliti oleh peneliti yang dilakukan di tempat penelitian. Oleh karena itu, peneliti perlu untuk menentukan satu variabel dan kemudian dilakukan penelitian terhadap pada objek yang sudah ditentukan sebelumnya. Variabel ini sendiri dapat diartikan sebagai suatu masalah yang perlu dicari solusinya sebagai tujuan atas penelitian yang akan dilakukan. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa variabel ini kemudian akan sangat berhubungan dengan objek itu sendiri. Hasil riset yang berupa solusi atau suatu teknologi baru akan bermanfaat langsung kepada objek yang diteliti tersebut. 3. Iwan Satibi 2017 74 Pendapat ketiga ini disampaikan juga oleh Iwan Satibi. Iwan Satibi menjelaskan bahwa objek penelitian adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk memetakan atau menggambarkan penelitian atau sasaran riset atau penelitian secara komprehensif. Dalam hal ini, hal-hal yang berkaitan dengan komprehensif, seperti asal-usul dari suatu wilayah, tugas dan fungsinya masing-masing, dan berkaitan dengan karakteristik wilayah. Selain itu, pada praktek di lapangan, objek digunakan dalam suatu riset sendiri tidak hanya mencakup orang-orang di sebuah lingkungan saja, tetapi juga kesemua faktor yang mempengaruhi objek yang ada di dalam suatu riset tersebut. Misalnya saja, kondisi lingkungan sekitar, aspek ekonomis masyarakatnya, dan lain sebagainya, sebaiknya semua objek penelitian itu disesuaikan dengan berbagai kebutuhan penelitian. 4. Suharsimi Arikunto 2010 29 Terakhir adalah pendapat yang disampaikan oleh Suharsimi Arikunto. Menurutnya, objek penelitian adalah suatu hal yang merupakan bagian dari inti problematika pada suatu penelitian. Suharsimi juga menyebutkan bahwa objek di dalam riset dapat disebut juga dengan istilah variabel penelitian. Adapun maksud dari inti problematika ini pada dasarnya adalah objek yang akan digunakan dalam riset atau bisa juga berupa pusat dari masalah yang ditemukan oleh peneliti yang kemudian akan dianalisis dan diteliti. Tanpa adanya suatu objek penelitian, maka topik permasalahan pada riset atau penelitian tidak akan muncul begitu saja. Berdasarkan pengertian objek penelitian yang telah disampaikan oleh para ahli di atas, maka dapat dikatakan bahwa objek penelitian adalah suatu sasaran ilmiah yang ditujukan untuk mendapatkan data valid dan menemukan solusi dari suatu topik permasalahan. Selain itu, dengan dipilihnya objek penelitian yang tepat akan memudahkan penulis dalam menentukan hal yang akan dibahas dalam suatu penelitian. Setelah memahami pengertian dari objek penelitian, maka di pembahasan selanjutnya adalah mengetahui berbagai jenis dari objek penelitian. Secara umum, di dalam kegiatan penelitian, objek penelitian dibagi menjadi dua, yaitu objek penelitian primer dan objek penelitian sekunder. Berikut penjelasan lengkapnya. 1. Objek Penelitian Primer Jenis yang pertama dari objek penelitian adalah objek penelitian primer. Objek penelitian primer adalah suatu objek yang akan digunakan dalam penelitian yang berasal dari sumber pertama. Dalam hal ini, sumber pertama dapat diartikan sebagai pengambilan data berasal dari sumbernya langsung. Misalnya saja, saat melakukan penelitian di suatu desa A, maka peneliti kemudian dapat melakukan berbagai wawancara dengan Kepala Desa di desa A tersebut, serta Kepala Desa ini kemudian didapatkan langsung. Dengan begitu, tak melewati berbagai perantara pihak ketiga, dan diolah sendiri oleh para peneliti. Data-data ini kemudian disaring dan data diambil yang sekiranya memang diperlukan untuk menunjang penelitian. Meskipun begitu, tetapi pada dasarnya, tak semua hasil wawancara akan menghasilkan data yang dibutuhkan dalam penelitian tersebut, sehingga peneliti harus memilih narasumber yang tepat. 2. Objek Penelitian Sekunder Jenis berikutnya dari objek penelitian adalah objek penelitian sekunder. Objek penelitian sekunder adalah suatu data yang didapatkan dari objek yang di mana merupakan sumber sekunder. Perbedaan dari objek penelitian primer dan sekunder terletak pada cara mendapatkan datanya. Misalnya, Jika peneliti akan mengambil data dari hasil laporan bulanan, laporan tahunan, serta berita yang dimuat di surat kabar terkait desa A, maka data yang didapatkan merupakan suatu objek dari penelitian sekunder. Prinsip Objek Penelitian Dalam membahas suatu aspek objek penelitian pada kegiatan penelitian, maka perlu juga mengetahui prinsip objek penelitian. Kamu juga perlu memahami prinsip yang ada di dalam objek penelitian, diantaranya 1. Identitas Digital Prinsip yang pertama adalah identitas digital, yang dapat diartikan sebagai proses dalam membangun identitas secara digital. Misalnya saja, pada profil di suatu media ataupun pada platform yang umum digunakan pada suatu kegiatan penelitian. Prinsip ini sendiri bertujuan untuk melakukan identifikasi unik. Identifikasi disini sendiri berguna untuk mempermudah berbagai proses pengolahan data dan mengetahui sudah sampai mana dan dilakukan oleh pihak mana. Misalnya saja, ada keterangan DOI yang kemudian ditujukan untuk proses publikasi dari data hasil penelitian. Kemudian juga ada ID Orchid yang ditujukan untuk peneliti itu sendiri. 2. Agregasi Data Prinsip yang kedua dalam menentukan serta mengolah data dari objek penelitian adalah agregasi data. Agregasi data ini sendiri diperlukan untuk suatu studi yang lebih luas, dimana peneliti kemudian memerlukan lebih banyak data dan dipelajari secara lebih mendalam. Proses agregasi data ini juga akan membantu peneliti dalam mendapatkan semua data yang dibutuhkan. Bahkan, proses ini dapat sekaligus memastikan data yang kredibel dan layak untuk dijadikan sebagai data penelitian, sehingga tidak mendapatkan data yang tidak valid. Sebab, data yang tidak valid akan mempengaruhi validitas hasil penelitian itu sendiri. 3. Anotasi Prinsip objek penelitian yang terakhir adalah anotasi. Anotasi ini memiliki fungsi berupa memberikan metadata tambahan. Dalam hal ini, semua metadata yang sudah diperoleh berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Dengan begitu, metadata dapat mendukung keberhasilan dari suatu penelitian yang sudah dilakukan, serta hasil penelitian bisa memberikan solusi dari suatu permasalahan dan bermanfaat bagi masyarakat banyak. Cara Menentukan Objek Penelitian Dalam melakukan penelitian, menentukan objek penelitian bisa dikatakan sebagai suatu hal yang penting untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan objek penelitian dapat memudahkan penelitian dalam menyelesaikan penelitiannya. Selain itu, hasil penelitian menjadi lebih akurat. Ada banyak metode yang dapat digunakan untuk menentukan objek penelitian, salah satu diantaranya adala metode SMART. SMART merupakan kepanjangan dari Specific atau Spesifik, Measurable atau Terukur, Achievable atau memungkinkan Dicapai, Realistic atau Realistis, serta Time atau dalam Jangka waktu tertentu. Berikut detail penjelasannya 1. Spesifik Pertama ialah spesifik, pada langkah ini peneliti harus mencari suatu topik permasalahan secara spesifik. Dengan begitu, objek penelitian akan menjadi semakin jelas, sehingga arah dari penelitian pun menjadi jelas juga. Misalnya, peneliti ingin membahas pendidikan masyarakat, supaya lebih spesifik, maka dipilihlah masyarakat yang putus sekolah. Dengan begitu, Sehingga peneliti tidak perlu mencari data penelitian dari semua daerah di Indonesia. 2. Terukur Selanjutnya, terukur yang artinya semua data dari sebuah objek penelitian kemudian akan diukur untuk memudahkan peneliti dalam mencapai tujuan riset. Misalnya saja, data dalam bentuk angka, didapatkan dari hasil nilai dan laporan dalam suatu bentuk angka. Data ini kemudian dengan mudah diproses serta dihitung oleh peneliti, sehingga data penelitian menjadi lebih valid. 3. Hal yang Dapat Dicapai Cara menentukan objek penelitian yang ketiga adalah mengetahui tujuan yang harus dicapai dalam suatu penelitian. Dengan mengetahui hal itu, maka objek penelitian dapat ditemukan dengan mudah dan penuh dengan keyakinan. Bahkan, dengan mengetahui hal itu, maka peneliti akan mudah menentukan usaha apa saja yang perlu dilakukan untuk bisa menyelesaikan penelitiannya. 4. Realistis Cara menentukan objek penelitian yang keempat adalah realistis. Dalam hal ini realistis dapat diartikan sebagai peneliti yang harus dapat menentukan tujuan penelitian yang sesuai dengan kenyataan yang ada. 5. Jangka Waktu Langkah terakhir dalam menentukan objek penelitian adalah jangka waktu. Dengan kata lain, peneliti harus dapat menentukan kapan penelitian dapat diselesaikan. Dengan adanya jangka waktu itu, maka penelitian dapat diselesaikan tepat waktu dan mendapatkan hasil yang maksimal. Demikian pembahasan tentang objek penelitian, semoga semua pembahasan yang sudah dijelaskan di atas bermanfaat untuk Grameds. Kamu juga bisa mencari berbagai macam buku di dan bisa mendapatkan informasi LebihDenganMembaca bersama Gramedia. Buku-Buku Terkait 1. Metode Penelitian Kuantitatif, Pengembangan Hipotesis dan Pengujiannya Menggunakan SmartPLS Pengembangan hipotesis merupakan satu langkah krusial dalam penelitian kuantitatif. Hipotesis perlu dibangun atas dasar argumentasi yang kuat sebagai landasan diajukannya hipotesis tersebut. Dalam prakteknya, khususnya di dalam tesis dan disertasi yang sedang disusun, hipotesis seringkali tiba-tiba muncul tanpa diawali dengan argumentasi yang kuat. Setelah hipotesis dibuat dengan baik dan benar, dan data sudah tersedia untuk mengujinya, sampailah pada langkah untuk menguji hipotesis. Buku ini mengajak para pembaca, khususnya mereka yang melakukan penelitian kuantitatif, untuk mengembangkan hipotesis dengan baik dan benar. Hipotesis tersebut selanjutnya diuji menggunakan SmartPLS. Hipotesis yang dibangun kemudian dimodelkan dengan model struktural yang mengandung mediator dan moderator. Contoh kasus yang digunakan dalam buku ini diambil dari kasus yang ada di dalam disertasi penulis. 2. Metode Penelitian Terpadu Sistem Informasi Berangkat dan pengalaman pribadi penulis sebagai peneliti dan pembimbing penelitian mahasiswa, kendala utama yang banyak ditemui para mahasiswa dan peneliti pemula dalam melakukan suatu riset adalah kegalauan’ dalam menentukan desain penelitian dan teknik analisis ketika berhadapan dengan masalah dan/atau pertanyaan penelitian. Pada sisi lain, perkembangan ilmu pengetahuan, inovasi teknologi, dan dinamika perubahan lingkungan memberi kesempatan bidang ilmu Manajemen Sistem Informasi MSI untuk berkembang dari akarnya yang pada akhirnya membuat MSI menjadi cabang ilmu yang multidisiplin dan tanpa batas, sehingga terkadang menimbulkan perdebatan mengenai lingkup dan batasan penelitiannya. Atas dasar permasalahan tersebut, buku yang berjudul Metode Penelitian Terpadu Sistem Informasi ini diterbitkan agar bisa menjadi alternatif referensi mengenai metode penelitian MSI dari sudut pandang pendekatan riset kuantitatif. 3. Penelitian Kuantitatif Metodologi Desain Analisis Data Buku Penelitian Kuantitatif Metodologi, Desain, dan Analisis Data dengan SPSS, AMOS & NVivo ini akan membantu kita dalam mewujudkan penelitian kuantitatif yang berkualitas. Kualitas riset kuantitatif tidak hanya ditentukan dari teknik analisis data statistik, tetapi juga bagaimana pandangan filosofis kita menentukan kekuatan penelitian kuantitatif yang kita lakukan. Karena itu, buku ini perlu kita baca untuk memahami pandangan-pandangan umum tentang penelitian sehingga pandangan-pandangan tersebut menjadi dasar pijakan kita dalam mendesain dan mengumpulkan data penelitian kuantitatif. Kualitas penelitian empiris juga sangat ditentukan dari desain penelitian yang kita pilih. Karena itu buku ini akan membantu kita untuk menentukan pilihan terbaik, desain penelitian kuantitatif mana yang paling tepat untuk menjawab masalah penelitian kita. Dalam buku ini akan dijelaskan secara lebih mendetail tentang berbagai jenis desain penelitian kuantitatif, termasuk desain penelitian survei dan eksperimen. Dengan memahami desain-desain penelitian yang dijelaskan dalam buku ini, kita akan mampu merancang penelitian kuantitatif yang tepat. 4. Metodologi Penelitian Lengkap, Praktis, dan Mudah Dipahami Buku ini merupakan bagian dari pengayaan literatur-literatur mengenal metodologi penelitian yang sudah banyak ditulis. Buku yang ditulis berdasarkan literatur yang luas ini akan memaparkan bab-bab yang lengkap dimana bab-bab tersebut sangat dibutuhkan untuk penelitian. Dengan hadirnya buku ini, penulis berharap dapat menjadi tuntunan bagi mahasiswa maupun peneliti yang menghendaki adanya buku panduan penelitian yang praktis, lengkap, dan mudah dipahami. Untuk itu buku ini didesain agar mudah diterima oleh siapa saja yang memerlukan pengetahuan tentang metodologi penelitian. 5. Belajar Mudah Metodologi Penelitian Metodologi penelitian adalah suatu cara atau metode yang digunakan untuk melakukan sebuah penelitian. Metodologi penelitian berisi sekumpulan peraturan, kegiatan, dan suatu prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu untuk menyelesaikan suatu permasalahan atau penelitian terhadap suatu objek. Bab 1 – Dasar-Dasar Penelitian Bab 2 – Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Bab 3 – Unsur-Unsur Dasar Penelitian Bab 4 – Unsur Penelitian Kualitatif Bab 5 – Unsur Penelitian Kuantitatif Bab 6 – Penelitian Pendidikan Penelitian Tindakan Kelas Bab 7 – Perancangan Penelitian Kesehatan Bab 8 – Pelaksanaan dan Pelaporan Penelitian. Sumber dari berbagai sumber BACA JUGA 5 Jenis-Jenis Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, sampai Campuran Metodologi Penelitian Pengertian, Jenis, Manfaat, dan Tujuan Klasifikasi Jenis-Jenis Metode Penelitian yang Sering Dipakai Teknik Pengumpulan Data dalam Rancangan Penelitian Kajian Teori Pengertian, Contoh & Cara Membuat ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Berikutjawaban yang paling benar dari pertanyaan: Bagian Terluar yang membungkus suatu produk dengan tujuan untuk melindungi produk dari cuaca, benturan atau goncangan disebut. Langsung ke isi. Pengubahan Atau Penambahan Nilai Guna Suatu Barang Disebut? IPK Yang Sesuai Untuk KD "Memahami Tindakan P3K Pada Keadaan Darurat, Baik Pada Diri
Mahasiswa/Alumni STKIP PGRI PASURUAN01 November 2021 1629Hai Melody, kakak bantu jawab ya. Teks deskripsi adalah teks yang menjelaskan objek secara rinci dan detail Struktur teks deskripsi. 1. Identifikasi/pernyataan umum, berisi gambaran umum objek dan pendapat penulis. 2. Deskripsi bagian, menjelaskan objek secara rinci dan detail. 3. Deskripsi manfaat, berisi manfaat dari objek tersebut. Jadi, struktur yang menggambarkan secara umum mengenai objek disebut identifikasi/pernyataan umum. Semoga membantu ya tk7cvcZ.
  • h5vp9rv7b5.pages.dev/479
  • h5vp9rv7b5.pages.dev/16
  • h5vp9rv7b5.pages.dev/829
  • h5vp9rv7b5.pages.dev/834
  • h5vp9rv7b5.pages.dev/787
  • h5vp9rv7b5.pages.dev/673
  • h5vp9rv7b5.pages.dev/905
  • h5vp9rv7b5.pages.dev/118
  • bagian terluar dari suatu objek disebut