Kesimpulannya Marilah jaga rahasia orang lain, itu adalah amanah. Jika memang kita tidak bisa menjaga amanah, jangan mau dititipkan suatu rahasia pada kita. Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah. - Selesai disusun Kamis Siang, 14 Dzulhijjah 1443 H, 14 Juli 2022. Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal. Artikel Rumaysho.ComApabilakita diberi jabatan apapun bentuknya, maka kita harus menjaga amanah tersebut. Memelihara semua nikmat yang telah diberikan oleh Allah Swt. berupa umur, kesehatan, harta benda, ilmu, dan sebagainya. Oleh karena itu, kita sebagai pelajar harus memberi contoh yang baik kepada siapa saja dalam kehidupan kita sehari-hari. Konsekuensidari itu semua adalah kita harus mencintai-Nya, beribadah kepada-Nya, dan meminta hanya kepada-Nya. Janganlah pemahaman yang salah membuat kita tergelincir di pusaran jabariyah yang sangat fatal; mematikan ikhtiar manusia, membuat pasif usaha-usahanya, dan bahkan menafikan harapan serta do'a-do'a seorang hamba kepada Tuhannya. Jikakita ingin memenuhi Amanat Agung Kristus, kita harus melakukannya menurut pola Perjanjian Baru. Dalam kitab Kisah Para Rasul kita menemukan pola Perjanjian Baru yaitu : setiap orang, di mana saja, setiap ada kesempatan, setiap hari menyampaikan kesaksian dan memenangkan jiwa. Jadi penginjilan menjadi bagian alami dari kehidupan setiap hari. Kalaumenyebarkan kejelekan Saudara sendiri saja tidak boleh, apalagi menyebarkan kejelekan Saudaranya yang belum pasti kebenarannya. Dalam pergaulan kita dianjurkan Amar ma'ruf nahimungkar, saling nasehat menasehati.Saling mengingatkan sesama itu kewajiban, bukan sebaliknya kalau ada saudara kita melakukan kesalahan kemudian kita menyebarkan ke orang lain, itu dosa besar.
HARTAAMANAH NUSANTARA SOEKARNO. Sejak awal Soekarno memang sudah mengklaim dirinya tidak punya apa-apa apalagi harta milik pribadinya yang harus ia titipkan kepada anak-anaknya. Ia adalah presiden termiskin di dunia hingga kini. Berkenaan dengan Harta Amanah Soekarno (HAS) pun ia menulis dua lembar surat wasiat tertanggal 12 Januari 1967 yang
SyaikhMuhammad asy-Syinqithi rahimahullah memaknai 'amanah' dalam ayat di atas yaitu beban-beban agama yang diiringi dengan pahala dan hukuman. Hal itu ditawarkan kepada langit, bumi, dan gunung, tetapi semuanya enggan memikulnya, sedangkan manusia menyatakan siap menerimanya. Maka manusia mana saja yang tidak menjaga amanah, dia amatZarb.