Usahamempertahankan ideologi Pancasila yang sifatnya adalah penindakan (represif) antara lain : menindak dengan tegas dan memberikan hukuman yang setimpal bagi mereka yang merupakan pelanggar-pelanggar hukum, pengkhianat, pemberontak, dan perongrong Pancasila. melarang paham, aliran dan idiologi yang bertentangan dengan Pancasila. Arti Penting Mempertahankan Pancasila Sebagai Dasar Negara. Foto Wikimedia pada 18 Agustus 1945, Pancasila resmi menjadi dasar negara Indonesia. Rumusan Pancasila yang sah tercantum dalam alinea keempat pembukaan Undang-Undang Dasar UUD 1945 yang disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI sehari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Pancasila sendiri memuat nilai-nilai yang dijadikan pedoman berbangsa dan bernegara untuk menyatukan bangsa Indonesia yang beragam. Nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan dalam Pancasila merupakan buah pemikiran dari para pendiri bangsa yang terinspirasi oleh nilai-nilai adat istiadat serta nilai religius yang dimiliki masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu, Pancasila sangat istimewa karena bersumber dari budaya masyarakat itu sendiri dan merupakan ideologi terbuka. Pancasila sebagai ideologi terbuka artinya Pancasila tidak perlu mengubah nilai-nilai dasarnya untuk mengikuti perkembangan zaman. Selain itu, lima sila dalam Pancasila juga saling terkait. Jimly Asshiddiqie dalam buku Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara menjelaskan bahwa dorongan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa menentukan kualitas kemanusiaan seseorang di antara sesama manusia. Maka, tidak mengherankan apabila Pancasila dipilih sebagai dasar negara untuk mewujudkan kehidupan yang teratur dan terarah dengan baik. Bisnis Patung Garuda Pancasila Berbahan Fiber. Foto Fakhri Hermansyah/ANTARAFOTOSebagai dasar negara, Pancasila merupakan sumber hukum utama yang mendasari pasal-pasal dalam UUD 1945 serta peraturan perundang-undangan. Kansil dalam buku Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 menjelaskan bahwa Pancasila sebagai dasar negara mengatur kehidupan sosial, susunan dan sistem perekonomian negara, sistem politik dan kehidupan politik, kehidupan berbudaya, hubungan antar rakyat, kekuasaan yang menyangkut hak asasi manusia, dan kehidupan perundang-undangan. Dengan demikian, arti penting mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara adalah upaya untuk menjaga nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang diamalkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang rukun, adil, sejahtera, dan menjunjung persatuan. Terlebih ancaman terhadap persatuan dan kedaulatan suatu bangsa akan selalu hadir. Dasar negara, yakni Pancasila dapat menjadi benteng untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut. Pancasila. Foto ShutterstockLantas, bagaimana cara mempertahakan Pancasila? Caranya adalah dengan secara konsisten mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dapat diwujudkan dengan toleransi terhadap orang lain yang memiliki keyakinan yang berbeda. Kemanusiaan yang adil dan beradab dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku saling menghargai martabat sesama manusia dan tidak melakukan diskriminasi. Sila Persatuan Indonesia tercermin dalam sikap gotong royong dan usaha untuk menciptakan kerukunan. Sedangkan sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dapat Anda amalkan misalnya dengan menyelesaikan masalah melalui musyawarah. Sementara itu, sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku menghargai hak orang lain serta melaksanakan kewajiban.
Walaupundalam alinea IV Pembukaan UUD 1945 tidak termuat istilah "Pancasila", namun yang dimaksudkan Dasar Negara Republik Indonesia adalah disebut dengan istilah "Pancasila". Hal ini didasarkan atas interpretasi historis terutama dalam rangka pembentukan calon rumusan dasar negara, yang secara spontan diterima oleh peserta sidang
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Ideologi merupakan pandangan, ide, gagasan, kepercayaan yang menjadi pegangan masyarakat di sebuah negara. Ada berbagai macam ideologi di antaranya ideologi liberalisme, kapitalisme, komunisme, sosialisme, fasisme dan Pancasila. Setiap negara juga pasti memiliki ideologi yang menjadi pegangan sesuai dengan kebudayaan dan orang-orang yang berada di negara tersebut. Begitu pun negara kita Indonesia memiliki ideologi yang begitu luar biasa yang menjadi falsafah kehidupan bangsa Indonesia yaitu Ideologi Pancasila yang memiliki nilai-nilai kebudayaan dan keagamaan bangsa Indonesia sesuai dengan lima butir Pancasila. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila tersebut meliputi nilai demokrasi, hak asasi manusia, persatuan, dan kesatuan dengan semangat kekeluargaan dan kebersamaan yang baik sehingga terwujudlah keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Perlu diketahui, pada setiap butir-butir Pancasila memiliki makna dan kandungan yang luar biasa, di mana apabila kita melaksanakan dan memaknai tiap butir Pancasila maka sudah bisa dikatakan kita bisa mengamalkan dan menjalankan ideologi negara dengan baik. Contohnya pada sila pertama yaitu ketuhanan yang Maha Esa memiliki bahwa setiap warga negara Indonesia harus memiliki agama yang dianut baik agama Islam, Hindu, Budha dan sebagainya. Di samping itu juga, pada sila pertama ini memiliki makna agar kita tetap menjalin toleransi antar agama dalam artian bisa menghormati dan menghargai agama lain. Contoh lainnya pada sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab dalam artian pada sila ini memiliki arti perwujudan nilai kemanusian yang dimiliki bangsa Indonesia, seperti berbudaya, bermoral, dan juga beragama. Misal dalam kehidupan sehari-hari menghormati yang lebih tua dan menghargai yang lebih muda, bersikap sopan santun dan sebagainya. Yang menjadi pertanyaan apakah sudah kita sebagai bangsa Indonesia menerapkan butir Pancasila pada kehidupan kita? Jika belum mau kapan kita mengamalkannya?Ideologi Pancasila ini merupakan pemikiran dan perjuangan pahlawan kita, bangsa terdahulu untuk kita dan untuk negara Indonesia agar memiliki pegangan dan padangan, namun banyak yang belum paham mengenai hal ini, yang belum sadar akan nilai nilai yang ada pada Pancasila. Kebanyakan dari kita hanya mengetahui Pancasila namun tidak mengetahui nilai-nilai yang ada pada Pancasila. Maka dari itu, untuk bisa mengetahui nilai nilai tersebut kita bisa melaksanakannya dari hal terkecil seperti menjalankan kewajiban kita dalam syariat agama Islam, toleransi, gotong royong, persatuan, musyawarah mufakat, dan lain-lain. 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya 7 Momentum yang merupakan konsensus nasional yang merupakan konsep integrasi bangsa Indonesia menjadi suatu bangsa yang resmi dan berdaulat adalah A. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 B. Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. C. Penetapan Pancasila pada tanggal 17 Agustus 1945 D. Penetapan UUD NRI Tahun 1945 pada tanggal 17
Pengarang – Peringkat 101 Ringkasan . Integrasi nasional pada hakikatnya adalah sebagai proses penyatuan suatu bangsa yang mencakup semua aspek kehidupannya, yaitu aspek sosial, politik, e. … konomi, dan budaya. berdasarkan hal tersebut integrasi nasional mengandung makna Salah satu perjuangan bela negara dilakukan melalui meja perundingan. Mengapa jalan perundingan perlu dilakukan?​ . Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dalam bentuk pola perjuangan tidak bersenjata da Hasil pencarian yang cocok Perilaku bangsa Indonesia dalam usaha mempertahankan ideologi Pancasila adalah…A Memutuskan hubungan dengan negara-negara komunisB … … Top 2 ulangan harian 1 ppkn Other – Quizizz Pengarang – Peringkat 114 Hasil pencarian yang cocok Perilaku bangsa Indonesia dalam usaha mempertahankan ideologi Pancasila adalah… answer choices. mewaspadai ideologi lain yang bertentangan dengan … … Top 3 Perilaku bangsa Indonesia dalam usaha mempertahankan ideologi … Pengarang – Peringkat 166 Ringkasan Dhafi QuizFind Answers To Your Multiple Choice Questions MCQ Easily at with Accurate Answer. >>Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia mewaspadai ideologi lain yang bertentangan dengan Pancasila. memutuskan hubungan dengan negara-negara komunis. menjauhi hubungan dengan negara-negara kapitalismenjalin hubungan dengan negara-negara yang pernah membantu . Jawaban terbaik adalah A. mewaspadai ideologi lain yang bertentangan dengan Pancasila.. Dilansir dari guru Hasil pencarian yang cocok Jawaban terbaik adalah A. mewaspadai ideologi lain yang bertentangan dengan Pancasila. Dilansir dari guru Pembuat kuis di seluruh dunia. Jawaban yang benar … … Top 4 Keunggulan Dan Ketangguhan Ideologi Pancasila Pengarang – Peringkat 129 Hasil pencarian yang cocok Pancasila sebagai ideologi bangsa indonesia adalah hasil karya bangsa indonesia sendiri sejajar dengan ideologi-ideologi besar lainnya di dunia, … … Top 5 Pembelajaran 2. Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara … Pengarang – Peringkat 152 Hasil pencarian yang cocok adalah sebagai berikut. 1. Menganalisis Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia. 2. Menganalisis Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Indonesia. … Top 6 PERANAN MAHASISWA DALAM MEMPERTAHANKAN IDEOLOGI … Pengarang – Peringkat 140 Hasil pencarian yang cocok Indonesia memiliki Pancasila sebagai ideologi negara. … bagi bangsa melalui perilaku pemuda di Indonesia. 2. Metode. Dalam usaha menyelesaikan karya tulis … … Top 7 1 “Pancasila Dalam Menjaga Keutuhan NKRI dari Aksi Intoleransi … Pengarang – Peringkat 151 Hasil pencarian yang cocok oleh A Damayanti 2017 Dirujuk 1 kali — dan daerah, untuk tetap menjaga dan mempertahankan Pancasila menjadi … menempatkan Pancasila sebagai dasar negara, ideologi dan falsafah hidup bangsa. … Top 8 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pancasila sebagai dasar … Pengarang – Peringkat 114 Hasil pencarian yang cocok Negara, yang merupakan landasan idiil bangsa Indonesia dan Negara Republik Indonesia dapatlah disebut pula sebagai ideologi nasional atau ideologi Negara. … Top 9 22 Contoh Sikap Positif Terhadap Nilai-nilai Pancasila Serta … Pengarang – Peringkat 189 Ringkasan Jakarta – Sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila adalah perilaku yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Semua warga negara Indonesia perlu menerapkannya dalam kehidupan demikian? Dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan Kecakapan Berbangsa dan Bernegara’ karya Aa Nurdiaman, Pancasila merupakan sumber nilai yang menjadi pedoman sikap dan perilaku manusia Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan positif terhadap Pancasila dapat Hasil pencarian yang cocok 4 Agu 2021 — Setiap warga negara Indonesia perlu mempunyai sikap positif terhadap … sikap dan perilaku manusia Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, … … cepat KK besok di kumpul​ Susi dan Dina adalah siswa kelas 5 yang berasal dari suku yang berbeda suatu hari mereka mendapatkan tugas dari guru untuk membuat tari kreasi daerah … berdasarkan ilustrasi tersebut sebagai seorang siswa perilaku yang perlu dikembangkan di sekolah yang berkaitan dengan kebudayaan adalah Salah satu contoh pemanfaatan gaya magnet adalah untuk pembuatan ….A. lampu pijar B. kompas C. kipas D. jam dinding ​ Seluruh rakyat Indonesia harus memiliki kebanggaan nasional. Kebanggaan sebagai bangsa indonesia diwujudkan dalam kesatuan tanah air, kesatuan bangsa, … dan kesatuan bahasa. Jelaskan maksud pernyataan tersebut! ​ Yang termasuk hak siswa sebagai peserta didik di sekolah adalah​ sikap yang harus ditunjukkan pada teman yg beda budaya ​ hubungan kebangkitan nasional dengan kejayaan bangsa indonesia pada masa lampau​ Upaya yang dilakukan oleh tokoh tiga serangkai yang benar dibawah ini …. cita cita bangsa perbedaan agama … kan semua hak hindia belanda gotong royong dibidang perekonomian​ D. Persatuan Indonesia yang adil dan beradab 20. Tujuan nasional bangsa Indonesia hendak dicapai melalui upaya pembangunan nasional tercantum dalam Pe … mbukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea ke-4. Tujuan nasional yang dilaksanakan dalam bidang pendidikan adalah …. A. memajukan kesejahteraan umum B. mencerdaskan kehidupan bangsa C. ikut melaksanakan ketertiban dunia D. melindungi segenap bangsa Indonesia 21 Semangat koria​ Bersifat lokal … 2. Bersifat nasional 3. Perlawanan fisik 4. Menggunakan organisasi 5. Pemimpin yang Karismatik Yang merupakan ciri-ciri perjuangan Indonesia sebelum tahun 1908 ditunjukkan pada nomor… * A. 1,2,4 B. 1,3,5 C. 2,3,4 D. 2,3,5 Top 1 Perilaku bangsa Indonesia dalam usaha mempertahankan … – Brainly Pengarang – Peringkat 102 Ringkasan . nama pahlawan=asal daerah=masa perjuangan ​ . apa yang dimaksud dengan peraturan? dan apa yang seharusnya dilakukan dengan adanya peraturan disekolah? Haruskah dilanggar atau dipatuhi, Jelaskan al. … asannya!​ Carilah pengertian kesatuan​ . 1•sebutkan makna sila ke 5 Pancasila!2•sebutkan 5 sila Pancasila!note nth lh sepertinya itu sangatlah mustahil di negeri ini;​ . tulislah informasi lengkap tentang makanan tradisional apa saja dan Hasil pencarian yang cocok Perilaku bangsa Indonesia dalam usaha mempertahankan ideologi Pancasila adalah…A Memutuskan hubungan dengan negara-negara komunisB … … Top 2 ulangan harian 1 ppkn Other – Quizizz Pengarang – Peringkat 114 Hasil pencarian yang cocok Perilaku bangsa Indonesia dalam usaha mempertahankan ideologi Pancasila adalah… answer choices. mewaspadai ideologi lain yang bertentangan dengan … … Top 3 Perilaku bangsa Indonesia dalam usaha mempertahankan ideologi … Pengarang – Peringkat 166 Ringkasan Dhafi QuizFind Answers To Your Multiple Choice Questions MCQ Easily at with Accurate Answer. >>Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia mewaspadai ideologi lain yang bertentangan dengan Pancasila. memutuskan hubungan dengan negara-negara komunis. menjauhi hubungan dengan negara-negara kapitalismenjalin hubungan dengan negara-negara yang pernah membantu . Jawaban terbaik adalah A. mewaspadai ideologi lain yang bertentangan dengan Pancasila.. Dilansir dari guru Hasil pencarian yang cocok Jawaban terbaik adalah A. mewaspadai ideologi lain yang bertentangan dengan Pancasila. Dilansir dari guru Pembuat kuis di seluruh dunia. Jawaban yang benar … … Top 4 Perilaku bangsa indonesia dalam usaha … – Pengarang – Peringkat 194 Ringkasan . sitinurendah223. sitinurendah223 November 2018. 1. 37. Report Perilaku bangsa indonesia dalam usaha mempertahankan ideologi pancasila adalah mewaspadai ideologi lain yang bertentangan dengan . Rampayeater . Bertentangan dengan ideologi pancasila . 0 votes. Thanks 2 More Questions From This User See All sitinurendah223. Hasil pencarian yang cocok Perilaku bangsa indonesia dalam usaha mempertahankan ideologi pancasila adalah mewaspadai ideologi lain yang bertentangan dengan. … Top 5 Perilaku bangsa Indonesia dalam usaha … – Pengarang – Peringkat 154 Ringkasan . Fat60. Fat60 May 2020. 2. 46. Report Perilaku bangsa Indonesia dalam usaha mempertahankan ideologi Pancasila adalah . dewikomariati . Ikut melaksanakan ketertiban bangsa 0 votes. Thanks 0 . BryanAurelius1 . Jawabannya d. mewaspadai ideologi lain yang bertentangan dengan pancasila . BryanAurelius1 . Membudayakan ideolo Hasil pencarian yang cocok BryanAurelius1 Membudayakan ideologi Pancasila sehingga mengakar hingga generasi-generasi yang akan datang. 0 votes Thanks 1 … … Top 6 Pancasila sebagai ideologi negara – Character Building Pengarang – Peringkat 137 Ringkasan Oleh Yorick Marvin Yanggah, Mahasiswa BinusSecara etimologi, ideologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas 2 kata, yaitu idea dan logos. Idea yang berarti gagasan, cita-cita atau konsep; Logos yang berarti pemikiran. Jadi, secara etimologi, ideologi berarti ilmu yang meliputi kajian tentang asal usul dan hakikat ide atau secara asal katanya, pandangan mengenai arti ideologi sendiri juga dikemukakan oleh para ahli, seperti Drs. Moerdiono, yang mengemukakan bahwa ideologi Hasil pencarian yang cocok 14 Okt 2020 — Dari paparan tersebut, maka dapat terlihat betapa pentingnya ideologi bagi setiap bangsa. Identitas bangsa Indonesia sendiri tertuang kedalam … … Top 7 IDENTITAS BUKU IDEOLOGI PANCASILA – LEMDIKLAT POLRI … Pengarang – Peringkat 120 Hasil pencarian yang cocok merubah atau mempertahankan tertib sosial dan politik yang bersangkutan; … perilaku bangsa Indonesia dan tercermin dalam setiap segi kehidupannya. … Top 8 Perilaku bangsa indonesia dalam usaha mempertahankan ideologi … Pengarang – Peringkat 126 Ringkasan . nama pahlawan=asal daerah=masa perjuangan ​ . apa yang dimaksud dengan peraturan? dan apa yang seharusnya dilakukan dengan adanya peraturan disekolah? Haruskah dilanggar atau dipatuhi, Jelaskan al. … asannya!​ Carilah pengertian kesatuan​ . 1•sebutkan makna sila ke 5 Pancasila!2•sebutkan 5 sila Pancasila!note nth lh sepertinya itu sangatlah mustahil di negeri ini;​ . tulislah informasi lengkap tentang makanan tradisional apa saja dan Hasil pencarian yang cocok 9 Sep 2015 — terjawab Perilaku bangsa indonesia dalam usaha mempertahankan ideologi pancasila adalah mewaspadai ideologi lain yang bertentangan dengan … … Top 9 UNDANG – JDIH Kemenkeu Pengarang – Peringkat 80 Ringkasan Era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, komunikasi, dan informasi sangat mempengaruhi pola dan bentuk ancaman. Ancaman terhadap kedaulatan negara yang semula bersifat konvensional fisik dan saat ini berkembang menjadi multidimensional fisik dan nonfisik, baik yang berasal dari luar negeri maupun dari dalam negeri. Ancaman yang bersifat multidimensional tersebut dapat bersumber, baik dari permasalahan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya m Hasil pencarian yang cocok Pertahanan negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap … …
\n \n\n \n perilaku bangsa indonesia dalam usaha mempertahankan ideologi pancasila adalah
Selainitu, pada pengalaman telah diimplementasikan secara indoktrinatif melalui P-4, yang dalam prakteknya justru Pancasila yang seharusnya berfungsi sebagai perekat bangsa mulai diabaikan, sehingga ada fenomena untuk mendirikan negara dengan prinsip Islam atau dengan ideologi-alternatif lainnya sehingga memicu konflik yang mengatasnamakan
Jakarta - Pedoman hidup bangsa Indonesia adalah Pancasila. Pancasila berisi lima dasar tentang jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila Pancasila menggambarkan tentang Pancasila sebagai Pedoman Hidup Bangsa Indonesia dalam berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan sila 1 sampai 5 berisi nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai Pancasila ini menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia dalam mencapai kesejahteraan lahir dan batin di tengah masyarakat yang heterogen atau beraneka ragam, seperti dikutip dari buku Apa Mengapa Bagaimana Pembelajaran Pendidikan Moral Pancasila dan PPKN oleh Prof. Dr. Hamid Darmadi, yang terkandung dalam Pancasila berasal dari budaya Indonesia. Sebagai inti dari nilai-nilai budaya Indonesia, Pancasila juga disebut sebagai cita-cita moral bangsa Indonesia. Dengan kata lain, Pancasila sebagai Pedoman Hidup Bangsa Indonesia juga memiliki arti bahwa Pancasila menjadi sumber cita-cita moral bangsa dan menjadi bentuk budaya juga mengatur cara pandang bangsa Indonesia sebagai petunjuk kehidupan sehari-hari. Contoh Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa yaitu menjadi arah dalam bertindak dan berperilaku bagi warga negara fungsi pokok Pancasila adalah sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa, dan ideologi bangsa. Fungsi Pancasila sebagai Pedoman Hidup Bangsa Indonesia yakni dipercaya oleh seluruh bangsa Indonesia sebagai pedoman berkehidupan berbangsa dan bernegara. Fungsi Pancasila inilah yang membuat membuat pendidikan nilai dan moral Pancasila diperlukan sejak usia Pancasila sebagai ideologi bangsa juga memiliki arti bahwa Pancasila harus mampu menjadi pedoman hidup bagi rakyat Indonesia dalam memengaruhi perkembangan yang terjadi di tengah masyarakat. Masih dipegangnya nilai-nilai Pancasila membuat bangsa Indonesia tidak terombang-ambing tanpa arah dan sudah paham pengertian Pancasila sebagai Pedoman Hidup Bangsa Indonesia kan detikers? Simak Video "Google Sediakan 11 Ribu Beasiswa Pelatihan untuk Bangun Talenta Digital" [GambasVideo 20detik] pay/pay
Abstrak Dalam Pendidikan dan Kehidupan bangsa Indonesia peran Pancasila sangat dibutuhkan peran Pancasila didalamnya. Program Wajib Belajar Sembilan Tahun merupakan satu-satunya program peningkatan pendidikan yang masih bertahan sejak 1984 sampai saat ini, meski telah beberapa kali kabinet dan presiden berganti.
Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara ketika usia Republik Indonesia baru satu hari. Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI mensahkannya pada 18 Agustus 1945. Dalam perjalanan bernegara, Pancasila kerap mendapat tantangan dari kelompok pengusung ideologi tandingan yang ingin menggantikanya. “Sejak perumusan Pancasila terjadi perbedaan pendapat yang dikompromikan antara golongan kebangsaan dengan golongan keagamaan,” kata Asvi Warman Adam, sejarawan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI kepada Sepanjang dekade 1950-an, kata Asvi, debat kembali mengemuka antara dua golongan itu. Kelompok Islam dan nasionalis bertarung gagasan dalam Konstituante, lembaga perancang Undang-Undang Dasar yang baru di masa Demokrasi Liberal. Elite Islam terkesan menafsirkan Pancasila dari perspektif mereka. Di luar itu, kelompok Darul Islam yang dipimpin oleh Kartosoewirjo secara terang-terangan menentang Pancasila lewat pemberontakan bersenjata. “Yang jelas, pada saat Konstituante dibuka, terjadi perdebatan mau pilih Pancasila atau Islam atau satu lagi yang ditawarkan Partai Murba, yaitu sosial ekonomi. Perdebatan sangat tajam,” kata Asvi. Sukarnoisme Manipol USDEK Alih-alih menghasilkan UUD yang baru, Konstituante lebih menyerupai ajang beradu ideologi. Presiden Sukarno bukannya tidak menyadari potensi perpecahan dalam pertarungan gagasan para politisi itu. Begitu pula dengan keberadaan kubu-kubu yang menyoal Pancasila sebagai dasar negara. “Kejadian-kejadian yang akhir-akhir ini, Saudara-saudara, membuktikan sejelas-jelasnya bahwa jikalau tidak di atas dasar Pancasila kita terpecah belah, membuktikan dengan jelas bahwa hanya Pancasila-lah yang dapat tetap mengutuhkan negara kita,” kata Sukarno dalam pidatonya di Istana Negara pada 26 Mei 1958. Pidato itu menjadi pembuka kursus Pancasila yang secara berkala diadakan di Istana Negara. Sukarno sendiri yang jadi pembicara utama. Demikianlah dimulai ikhtiar memperkokoh Pancasila ke tengah publik walaupun masih terbatas pada lingkup kader-kader Pancasila. Risalah kursus Pancasila itu dibukukan dalam Pancasila Sebagai Dasar Negara. Pada 17 Agustus 1959, Sukarno memperkenalkan konsep Manipol USDEK dalam pidato kenegaraannya. Manipol singkatan dari Manifestasi Politik sedangkan USDEK adalah huruf-huruf pertama dari lima dasar strategi Sukarno. USDEK terdiri dari lima elemen UUD 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, dan Kepribadian Indonesia. “Itulah lima dasar dari Manifesto Politik Sukarno, sebagai bentuk penerapan Pancasila ke dalam satu ideologi nasional yang progresif dan revolusioner, yang terkenal dengan sebutan Sukarnoisme,” tulis Ganis Harsono dalam memoarnya Cakrawala Politik Era Sukarno. Manipol USDEK kemudian ditetapkan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara GBHN. Melalui Panitia Pembina Jiwa Revolusi yang diketuai Roeslan Abdulgani, Manipol USDEK diperkenalkan ke segala lini kehidupan. Manipol USDEK menjadi materi yang disisipkan dalam kurikulum sekolah tingkat dasar hingga universitas. Indoktrinasi juga meliputi pegawai negeri dan karyawan perusahaan negara, termasuk media massa. Dalam praktiknya, indoktrinasi ini tidak cukup sebagai pembina ideologi. Ia juga menjadi alat politik yang beririsan dengan hegemoni kekuasaan. Seperti diungkapkan oleh sejarawan Ricklefs dalam Sejarah Indonesia Modern, beberapa redaktur yang pro-Masyumi dan pro-PSI menolak melakukannya, maka surat kabar mereka pun dilarang terbit. Tantangan kemudian datang dari kubu Partai Komunis Indonesia PKI. Pada permulaan Mei 1964, Aidit, ketua CC PKI mengejutkan kalangan politisi di Jakarta dengan mempertanyakan kesahihan Pancasila sebagai dasar negara. Dengan nada meremehkan, Aidit berkata bahwa Pancasila hanya berperan sebagai alat pemersatu untuk mencapai Nasakom nasionalis, agama, dan komunis. Begitu Nasakom menjadi kenyataan, maka Pancasila tidak diperlukan lagi. Menurut Ganis Harsono, juru bicara departemen luar negeri pada era Sukarno, Aidit semakin berani kepada Sukarno karena tidak sabar dan tidak puas terhadap peranan dan posisi PKI yang tidak menentukan dalam alam Sukarnoisme. Sukarno menjawabnya dengan memprakarsai peringatan hari lahir Pancasila pada 1 Juni 1964. Slogan yang digunakan untuk peringatan itu adalah “Pancasila Sepanjang Masa”. Namun, peringatan hari kelahiran Pancasila di era Sukarno tidak berlangsung lama. Seremonial itu dilarang sejak 1 Juni 1970, seiring dengan berakhirnya pemerintahan Sukarno. Pemerintahan Orde Baru menggantinya dengan peringatan Hari Kesaktian Pancasila tiap 1 Oktober. Orde Baru Asas Tunggal Pancasila Di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto, pemerintahan Orde Baru mengusung slogan pemerintahan berdasarkan Pancasila secara murni, konsisten, dan konsekuen. Dalam mengawal ideologi Pancasila, Soeharto melihat ancaman dari dua kutub yang berbeda. Mulailah dikenal istilah “ekstrem kiri” dan “ekstem kanan”. Kubu ekstem kanan diasosikan dengan kelompok Islam fanatik. Adapun ekstrim kiri merupakan residu sisa-sisa komunis yang tiada lagi punya pengaruh. Di antara kedua kutub tersebut, kelompok Islam fanatik lebih berpotensi menjadi oposan pemerintah. Mereka yang menghendaki syariat Islam sebagai dasar negara. Untuk mengantisipasi itu, pemerintahan memandang perlu kebijakan penyeragaman ideologi. “Kekuatan yang lebih berbahaya menurut Soeharto yaitu ekstrem kanan. Ekstrem kiri walaupun masih ada cuma fenomena gunung es di masa itu. Makanya Soeharto mencoba menggulirkan jangan ada asas agama dalam organisasi sosial-politik. Pancasila-lah satu-satunya asas agar segala sesuatu seragam,” kata Galih Hutomo Putra yang meneliti kebijakan Orde Baru periode 1978–1985 kepada Pada 1975, Soeharto mencanangkan Eka Prasetya Panca Karsa atau Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila P-4. Gagasan ini disahkan MPR dalam Sidang Istimewa dengan TAP MPR No. II/MPR/1978. Untuk mengawal jalannya program indoktrinasi ideologi Pancasila ini, Soeharto membentuk lembaga khusus Tim Pembinaan Penatar dan Bahan Penataran Pegawai Republik Indonesia dan Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan P-4 BP-7. Dalam P-4, wujud pengamalan Pancasila dirinci dalam butir-butir nilai yang berjumlah 36. Penataran dimulai dari penyelenggara negara seperti pegawai negeri dan angkatan bersenjata. Lambat laun, program penataran diperuntukan bagi seluruh warga negara. Pada setiap permulaan tahun ajaran baru SMP, SMA, dan universitas baik negeri ataupun swasta turut menyelenggarakan P-4. Dalam otobiografinya, Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya, Soeharto mengatakan kegiatan penataran ini bertujuan meningkatkan pendidikan politik bagi rakyat. Sehingga dengan demikian, makin tinggi kesadaran warga negara akan hak dan kewajibannya. Hingga pada periode pemerintahannya yang keempat 1983–1988, Soeharto menetapkan Pancasila sebagai Asas Tunggal. Penetapan asas tunggal diikuti dengan pembentukan Undang-Undang Ormas agar setiap organisasi sosial-politik tunduk pada Pancasila. Selain memperkokoh Pancasila, kebijakan P-4 dan Asas Tunggal seiring pula dengan upaya Soeharto melanggengkan kekuasaan. Dengan itu, pemerintahan Orde Baru dapat meredam lawan-lawan politiknya yang dianggap menentang atau anti-Pancasila. Oposisi yang menonjol kala itu seperti Partai Persatuan Pembangunan PPP mewakili kelompok agama dan Petisi 50 dari kalangan elite politik. “Secara ide, ini brilian, menjadikan Pancasila produk pemerintahan,” ujar Galih yang mengkaji “P-4 dan Asas Tunggal Kebijakan Soeharto tahun 1978–1985” sebagai skripsinya di Universitas Indonesia yang rencananya akan dibukukan itu. “Di mana-mana jadi serba Pancasila, orang kenal Pancasila, harus hafal Pancasila, butir-butir harus tahu,” lanjut Galih, “Tapi implementasinya oleh pemerintah ada yang benar ada juga yang tidak.” Meski demikian, penerapan P-4 hanya berlangsung sepanjang Orde Baru berkuasa. Dalam Sidang Istimewa November 1998, MPR mencabut TAP MPR No. II/MPR/1978 tentang P-4. Pertimbangannya, materi muatan dan pelaksanaan P-4 tidak sesuai dengan perkembangan kehidupan negara. Reformasi Penemuan Kembali Pemerintahan Orde Baru tumbang. Lembaga BP-7 dibubarkan dan penataran P-4 dihapuskan. Memasuki era Reformasi, ide untuk memasyarakatkan Pancasila diwacanakan kembali oleh pemerintah. MPR memulainya dengan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan. Dalam 4 Pilar Kebangsaan, Pancasila menjadi salah satu pilar bersama dengan UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI, dan Bineka Tunggal Ika. Taufik Kiemas, ketua MPR periode 2009–2014, disebut sebagai pelopor gagasan 4 Pilar Kebangsaan. Agenda sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan termaktub dalam UU No. 17 tahun 2014 tentang tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD MD3. Pada tahun yang sama undang-undang tersebut diubah dengan UU No. 42. Pada 2016, Presiden Joko Widodo menandatangani Keputusan Presiden Keppres No. 24 yang menetapkan tanggal 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila dan sejak 1 Juni 2017 diperingati sebagai hari libur nasional. Namun sekadar peringatan masih belum cukup. Pemerintah merasa perlu adanya lembaga pembinaan ideologi Pancasila. Pada 19 Mei 2017, Presiden Joko Widodo menandatangani Peraturan Presiden Perpres No. 54 tentang pembentukan Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila UKP-PIP. UKP-PIP kemudian disempurnakan menjadi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila BPIP melalui Perpres No. 7 tahun 2018. Sejumlah tokoh masyarakat dan intelektual tergabung di dalamnya. Dalam situs resminya, BPIP bekerja membantu presiden merumuskan arah kebijakan pembinaan ideologi Pancasila. BPIP bertugas melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian pembinaan ideologi Pancasila secara menyeluruh dan berkelanjutan. Dengan demikian, BPIP tetap menjadi badan pembina ideologi sekalipun pemerintahan berganti. Asvi Warman Adam mengatakan bahwa Reformasi menjadi tonggak penemuan kembali Pancasila. Dalam tulisannya “Merawat Indonesia, Merawat Pancasila” termuat dalam kumpulan tulisan Menyingkap Tirai Sejarah Bung Karno & Kemeja Arrow, Asvi menyebutkan walaupun pada mulanya ada rasa bosan dan jenuh terhadap slogan Pancasila yang selalu dikumandangkan Orde Baru, namun kemudian muncul kerinduan kembali kepada ideologi ini. Suasana kesulitan ekonomi yang dibayangi ancaman perpecahan menyebabkan masyarakat menengok kembali pada sesuatu yang bisa menjadi perekat bangsa. “Yang tepat untuk itu adalah Pancasila sebagaimana terbukti dalam sejarah,” kata Asvi. Perilakubangsa Indonesia dalam usaha mempertahankan ideologi Pancasila adalah A. Mewaspadai ideologi lain yang bertentangan dengan Pancasila B. Memutuskan hubungan dengan negara-negara komunis C. Menjauhi hubungan dengan negara-negara kapitalis D. Menjalin hubungan dengan negara-negara yang pernah membantu 2 Lihat jawaban Iklan Jawaban 2.8 /5 7
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Di tengah perubahan zaman, persoalan yang perlu diwaspadai adalah Ketika masyarakat, khususnya generasi muda tidak lagi memandang Pancasila sebagai Ideologi dan dasar negara. Ketika masyarakat tidak lagi menempatkan ideologi negaranya sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka akan timbul celah bagi ideologi lain masuknya ideologi lain masuk akan timbul ancaman integrasi nasional mencakup berbagai dimensi kehidupan berbangsa dan bernegarra NKRI. Contoh ancaman terhadap ideologi Pancasila adalah Komunisme dan Liberalisme. Di Indonesia pernah terbentuk Partai Komunis Indonesia PKI pada 1924 yang bersifat nonkooperatif dan radikal. Tokoh-tokoh komunis di Indonesia antara lain Semaun, Darsono, dan Musso. PKI sering melakukan pemberontakan terhadap pemerintah kolonial Hindia Belanda. Setelah kemerdekaan RI, terjadi pemberontakan oleh PKI pada 30 September 1965 yang disebut G30S/PKI. Peristiwa ini juga disebut Gestapu Gerakan September Tiga Puluh atau Gestok. G30S/PKI adalah suatu upaya penggulingan pemerintah yang sah yang berkuasa di Indonesia. Pada saat itu tujuh perwira tinggi militer Indonesia beserta beberapa orang yang lain dibunuh. Karna komunis merupakan ancaman laten terhadap Pancasila sebagai ideologi bangsa Insonesia, maka komunisme Marxisme dan Leninisme secara tegas dilarang oleh pemerintah Ketetapan MPRS Nomor 25 Tahun 1966 dan UU No. 27 Tahun masa sekarang ini kehidupan masyarakat Indonesia cendrung mengarah pada kehidupan liberal yang menekankan pada aspek kebebasan individual. liberalisme adalah doktrin politik yang menjadikan perlindungan dan peningkatan kebebasan individu sebagai masalah utama politik. Sebenarnya liberalisme yang didukung oleh Amerika Serikat tidak hanya memengaruhi bangsa Indonesia. Dampak liberalisme mencapai hampir semua negara di dunia. Liberalisme adalah salah satu akibat dari era globalisasi. Masuknya globalisasi ke Indonesia ternyata mampu meyakinkan masyarakatnya bahwa liberalisme dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Dampaknya, liberalisme yang dibawa oleh globalisasi memengaruhi pikiran masyarakat Indonesia untuk tertarik pada ideologi tersebut. Pada umumnya, pengaruh yang diambil justru yang bernilai negatif. Misalnya gaya hidup yang diliputi kemewahan, pergaulan bebas, dan lain-lain. Paparan liberalisme tersebut apabila tidak diatasi akan menjadi ancaman bagi kepribadian bangsa Indonesia yang sesungguhnya. Idealnya, Pancasila harus menjadi the living ideology atau ideologi yang hidup di tengah-tengah masyarakat. Untuk mewujudkan hal ini, diperlukan cara-cara baru yang relevan dengan kondisi saat ini. Selain menjadi the living ideology, Pancasila juga harus menjadi the working ideology, Syarat Pancasila menjadi the working ideology adalah diakui kebenarannya oleh seluruh komponen bangsa, dimengerti, dipahami, dan dihayati, serta dipraktikkan dalam kehidupan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan ideologi Pancasila dalam menghadapi tantangan dan ancaman adalah dengan menjadikan Pancasila sebagai the living ideology atau ideologi yang hidup di tengah-tengah masyarakat, dan juga menjadikan Pancasila sebagai the working ideology dengan mengakui kebenaranya, dimengerti, dipahami, dan dihayati, serta dipraktikan dalam kehidupan. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Pembahasan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa memiliki arti bahwa Pancasila merupakan pedoman dan petunjuk arah perilaku bagi setiap warga negara Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. #Soal 8. Pancasila sebagai ideologi terbuka, nilai-nilainya telah hidup dan berkembang sejak . SEBAGAI negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku, ras, golongan, agama, dan kepercayaan, Indonesia harus memiliki landasan ideologi yang dapat menginklusi keberagaman. Ideologi Pancasila dan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” Unity in Diversity yang memiliki makna “walaupun berbeda-beda pada hakikatnya Indonesia tetap satu” merupakan dua pondasi ideologis vital dalam konteks Indonesia yang hanya berfungsi sebagai ideologi saja, Pancasila juga merupakan falsafah dan pandangan hidup yang merekatkan segala perbedaan, serta memiliki fungsi sentral dalam berbagai aspek kehidupan seperti aspek pendidikan, sosial, dan ekonomi bangsa. Pancasila pada dasarnya terkandung dalam nilai-nilai budaya masyarakat salah satunya dapat kita lihat dari lirik lagu daerah kebanggaan masyarakat Jawa Barat, “Manuk Dadali” yang merupakan simbol dari Pancasila yang mengajarkan kerukunan dan keharmonisan dalam hidup bermasyarakat. Kita juga dapat melihat nilai-nilai yang diadopsi dari Pancasila melalui alat musik tradisional angklung yang melibatkan banyak pemain untuk menghasilkan harmoni musik yang indah dan selaras. Filosofi angklung adalah kebersamaan, pemersatu, disiplin, dan saling menghormati sesama yang menghasilkan keharmonisan dan keindahan. Oleh karena itu, basis dari Pancasila pada dasarnya dekat dengan nilai-nilai budaya yang sudah lebih dulu dipraktikan dan diamalkan masyarakat Indonesia. Sebaga dasar negara, Pancasila telah dirumuskan melalui diskusi panjang dan hati-hati oleh para founding fathers Indonesia. Setelahnya, lahirlah kemudian perangkat-perangkat negara seperti undang-undang dasar, sistem ketatanegaraan, dan lain-lain. Pasca kemerdekaan Indonesia hingga saat ini Pancasila telah teruji dan masih bertahan sebagai ideologi yang paling tepat untuk Indonesia. Akan tetapi, perjalanan Pancasila sejak dilahirkan pada 1 Juni 1945 bukan berarti tanpa masalah. Berbagai ideologi tandingan dan gerakan yang menentang Pancasila pernah dilakukan oleh berbagai oknum dan kelompok. Tidak hanya berpotensi pada disintegrasi bangsa, ideologi-ideologi tersebut juga telah banyak memakan korban jiwa, seperti yang tercatat dalam perjalanan sejarah Indonesia sebagai sebuah bangsa. Sebut saja gerakan 30 September, DI TII, NII, GAM, Gerakan Papua Merdeka, Permesta, dan lain-lain. Meskipun Pancasila masih tetap berdiri sebagai ideologi sah, bukan berarti kita harus abai terhadap ancaman-ancaman di luar itu. Ancaman terhadap Pancasila Di era Indonesia modern atau pascareformasi yang ditandai dengan jatuhnya Orde Baru di bawah Soeharto, tekanan terhadap eksistensi Pancasila terus berlangsung. Banyak kritik yang mengatakan bahwa Pancasila hanya slogan dan mitos saja. Hal ini sebenarnya telah terlihat dari beberapa hal. Dalam level negara misalnya, adanya pencabutan Ketetapan MPR No II tahun 1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila P-4 dan pembubaran Badan Pelaksanaan dan Pembinaan dan Pendidikan P-4. Tidak hanya itu saja, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20/2003 menghilangkan Pancasila sebagai mata pelajaran wajib di lembaga pendidikan formal. Ancaman lainnya adalah maraknya persoalan-persoalan sosial klasik seperti konflik-konflik sosial berbasis ras dan agama, pelanggaran HAM, dan ancaman radikalisme yang telah banyak memakan korban hal radikalisme misalnya, beberapa penelitian dan lembaga survai seperti Setara Instititute mencatat bahwa sebagain besar masyarakat di berbagai wilayah Indonesia bersikap intoleran terhadap perbedaan. Mirisnya, penelitian-penelitian yang dilakukan sejumlah lembaga seperti BNPT, the Wahid Institute, UIN Syarief Hidayatullah, dan the Habibie Center menemukan bahwa beberapa sekolah dan perguruan tinggi negeri ternama di Indonesia terpapar paham intoleran dan radikal yang berpotensi mengancam keutuhan bangsa. KOMPAS/TOTO SIHONO Ilustrasi Pancasila Mereka menargetkan kelompok muda untuk menyebarkan paham tersebut karena bagi mereka kelompok muda adalah investasi’ untuk melanggengkan ideologi anti Pancasila. Sedihnya, generasi-generasi kita begitu rentan dalam mengadopsi ideologi intoleran. Tidak hanya menginfiltrasi kaum muda, paham-paham radikal juga mulai menyusup ke badan-badan pemerintahan yang strategis Suhardi Alius, 2019 10. Merujuk pada kondisi-kondisi di atas, artinya Pancasila sedang dalam ancaman. Oleh karena itu, perlu upaya revitalisasi terhadap pengamalan nilai-nilai Pancasila dengan cara yang efektif, konsisten, dan benar. Upaya yang saya maksud adalah bagaimana menginternalisasi ideologi Pancasila kepada masyarakat, khususnya generasi muda, dengan cara yang efektif dari cara-cara yang dilakukan pada masa pemerintahan Orde Baru yang bersifat indkontriner. Hal ini penting untuk dilakukan. Jika tidak, keutuhan bangsa di masa depan akan mengalami ancaman yang serius. Hanya Pancasila yang masih relevan sebagai ideologi negara dan tepat untuk kehidupan berbangsa dan bernegara baik di masa kini ataupun di masa depan. Strategi menyelamatkan Pancasila Upaya menjaga dan menguatkan nilai-nilai Pancasila di masyarakat dapat dilakukan dengan tiga hal yaitu melalui pendekatan budaya, internalisasi di semua level pendidikan, dan penegakan hukum terhadap hal-hal yang tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Pertama, nilai-nilai Pancasila perlu dikuatkan dengan pendekatan budaya. Pemerintah melalui Kemdikbud harus menyusun strategi yang tepat, efektif, dan partisipatif tanpa paksaan. Hal ini bisa dilakukan dengan membangun fasilitas atau pos-pos budaya di semua wilayah dalam rangka melestarikan sekaligus mengembangkan kebudayaan lokal yang ada di masyarakat. Kedua, penguatan nilai-nilai Pancasila di sektor pendidikan. Generasi muda adalah masa depan bagi ideologi Pancasila. Saat ini paparan ideologi radikal mulai mengancam generasi-generasi muda kita. KOMPAS Ilustrasi Pemerintah perlu memikirkan strategi yang efektif agar nilai-nilai Pancasila terinternalisasi dengan baik dalam kurikulum pendidikan nasional. Jika perlu, pemerintah bisa mengintervensi kurikulum yang digunakan di sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan tinggi. Tidak sedikit sekolah-sekolah yang mengabaikan kurikulum berbasis nasional khususnya yang terkait dengan pengetahuan kebangsaan dan kebudayaan. Ketiga, penegakan hukum. Nilai-nilai Pancasila yang ada dalam konstitusi telah tercermin dalam sejumlah peraturan dan instrumen internasional yang telah diratifikasi untuk melindungi hak-hak warga negara. Pemerintah tak boleh segan-segan untuk menegakkan aturan hukum demi menjaga persatuan dan keutuhan bangsa. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. a Ketahanan ideologi, adalah kondisi mental bangsa Indonesia yang berdasarkan keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila yang mengandung kemampuan untuk menggalang dan memelihara persatuan dan kesatuan nasional dan kemampuan untuk menangkal penetrasi ideologi asing serta nilai-nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. kebudayaanbangsa Indonesia. Pancasila sudah mengakar dalam kepribadian bangsa, maka dapat diterima sebagai dasar negara yang mengatur hidup ketatanegaraan. Menurut Kaelan (2009: 46), pancasila yaitu Mempunyai peranan dan fungsi dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, seperti pancasila sebagai jati diri bangsa, pancasila sebagai ideologi Denganadanya agama yang berbeda di negara Indonesia kita harus menjunjung tinggi rasa toleran dalam diri sendiri seperti prinsip pada pancasila sila pertama. Berikut 10 perilaku yang menggambarkan sila pertama pancasila: 1. Mempercayai adanya Tuhan Yang Maha Esa. Kita hidup di dunia pasti akan meninggal. Masadepan bangsa Indonesia ada ditangan generasi muda. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pemuda adalah sebagai penerus bangsa. Usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan Negara. QYP8F.
  • h5vp9rv7b5.pages.dev/546
  • h5vp9rv7b5.pages.dev/191
  • h5vp9rv7b5.pages.dev/121
  • h5vp9rv7b5.pages.dev/662
  • h5vp9rv7b5.pages.dev/709
  • h5vp9rv7b5.pages.dev/585
  • h5vp9rv7b5.pages.dev/441
  • h5vp9rv7b5.pages.dev/814
  • perilaku bangsa indonesia dalam usaha mempertahankan ideologi pancasila adalah